GORONTALO - Potensi ekspor komoditas unggulan dari Gorontalo dinilai melimpah, namun terhambat oleh satu tantangan utama. Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief Pabbetingi, mengungkap bahwa akses logistik menjadi kendala terbesar bagi para pengusaha di daerah tersebut.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Temu Bisnis antara pengusaha Gorontalo dan Sulawesi Selatan di Hotel Aston, Gorontalo, pada 16-17 September 2025 lalu.
Menurut Arief, meskipun banyak produk lokal seperti kakao dan kelapa yang siap diekspor, para pengusaha kesulitan untuk mengirimkannya ke luar daerah secara efisien.
“Saya melihat faktor yang paling besar itu saya nilai dari sisi logistik,” ungkap Arief, Jumat (19/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa keterbatasan pintu akses, baik melalui jalur laut maupun udara, menjadi tembok penghalang yang serius bagi pertumbuhan volume ekspor dari Gorontalo.
“Pintu aksesnya itu secara logistiknya, baik laut maupun udara itu sangat terbatas,” tegasnya.
Selain masalah logistik, Arief juga menyoroti pentingnya dukungan dari sektor lain, terutama sistem pembayaran yang stabil dan konsisten untuk kelancaran transaksi internasional.
“Harapan yang sangat besar, adanya sistem pembayaran yang betul-betul konsisten,” tutupnya.