JAKARTA - Mewakili suara para eksportir dan pengguna jasa angkutan, Toto Dirgantoro mendesak pemerintah untuk secara serius membenahi moda angkutan barang dan peti kemas. Desakan utamanya adalah penertiban yang lebih masif terhadap truk yang tidak sesuai peruntukan serta optimalisasi Uji KIR.

Tuntutan tegas ini disampaikan Toto dalam kapasitasnya yang rangkap sebagai Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) dan Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo).

Ia meminta Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan di seluruh daerah untuk tidak lagi berkompromi dengan angkutan yang tidak memenuhi syarat.

“Depalindo minta Ditjen Darat Kemenhub dan Dinas Perhubungan di seluruh daerah agar ambil langkah tegas,” ujar Toto, melansir Logistiknews.id pada Jumat (12/9/2025).

Toto menyoroti Pelabuhan Belawan di Medan sebagai salah satu contoh paling mencolok, di mana masih banyak truk yang tidak dirancang untuk peti kemas namun dipaksakan beroperasi dengan dugaan adanya pembiaran dari regulator setempat.

“Berdasarkan pengamatan kami secara langsung di lapangan, yang paling mencolok di pelabuhan Belawan,” papar Toto.

Selain penertiban, ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan Uji KIR yang lebih ketat dan komprehensif. Menurutnya, persoalan utama bukanlah pada usia kendaraan, melainkan pada kelaikannya untuk beroperasi secara aman di jalan raya.

Penegakan aturan Uji KIR yang tegas akan memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi para pemilik barang yang menggunakan jasa angkutan.

“Sehingga bagi pemilik barang dan pengguna jasa angkutan, juga merasa aman saat kargonya diangkut,” tutup Toto.