JAKARTA - Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) menjanjikan pendampingan ekspor secara menyeluruh dari hulu ke hilir bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan DPD GPEI DKI Jakarta. Komitmen ini disampaikan setelah mendengar langsung berbagai keluhan yang dihadapi para pengusaha.
Dalam acara Sharing Discussion yang digelar di Jakarta, pada Rabu (27/8/2025) kemarin, para pelaku UMKM menyampaikan sejumlah kendala klasik yang menghambat mereka untuk menembus pasar global.
Sekretaris Jenderal GPEI, Toto Dirgantoro, yang hadir dalam forum tersebut, membenarkan bahwa masalah perizinan dan minimnya informasi menjadi persoalan utama.
"Mereka menyampaikan berbagai kendala, khususnya terkait perizinan dan proses ekspor," ujar Toto.
Ia menambahkan, para pelaku usaha tidak hanya mengeluh, tetapi juga secara aktif meminta bimbingan yang jelas agar bisa segera naik kelas.
"Banyak dari mereka juga meminta arahan konkret mengenai langkah-langkah yang harus diambil," sambungnya.
Menjawab hal tersebut, GPEI akan mengambil langkah proaktif di bagian hulu dengan memfasilitasi kunjungan UMKM ke Export Center Surabaya dan InaExport. Tujuannya agar mereka bisa belajar langsung dan mendaftarkan produknya.
Selanjutnya, pendampingan di sisi hilir juga disiapkan. Toto menegaskan GPEI akan secara aktif menjembatani para pelaku UMKM ini dengan pasar internasional.
"Kami akan tindak lanjuti dengan mempertemukan produk-produk mereka dengan calon buyer dari luar negeri," tegas Toto.
Langkah ini diambil karena GPEI menilai produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM DKI Jakarta sebenarnya sudah memiliki kualitas yang mumpuni untuk bersaing.
"Menurut saya, produk-produk UMKM binaan DKI Jakarta ini sudah memiliki kualitas yang layak untuk diekspor," tutupnya. (*)