021-42900549

Jam Kerja: 9:00 AM – 4:00 PM

logo
sidebar
Transforming your ideas into digital reality

Sed ut perspiciatis unde omnis natus error voluptatem santium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque.

GPEI Kaltim Bahas Pengaruh Tarif Trump terhadap Kinerja Ekspor Lokal

GPEI Kaltim Bahas Pengaruh Tarif Trump terhadap Kinerja Ekspor Lokal

dppgpei.com - Senin, 1 September 2025, Admin DPP GPEI

Sumber berita: LOKUSNEWS.ID, Samarinda – Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kalimantan Timur menilai kebijakan ekonomi yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dapat membawa dampak besar terhadap iklim investasi dan ekspor Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur.

Kebijakan tersebut, menurut GPEI Kaltim, berpotensi memicu sikap kehati-hatian dari para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Bahkan, tidak menutup kemungkinan sejumlah investor akan menarik kembali investasinya. Jika kondisi ini terus berlanjut, pelemahan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa terjadi secara signifikan, yang kemudian berimbas pada turunnya nilai ekspor nasional.

"Walaupun Amerika bukan pasar utama komoditas Kaltim, kebijakan tarif tinggi ala Trump tetap memberi tekanan besar pada Rupiah. Akibatnya, nilai jual barang ekspor kita ikut anjlok. Dampaknya apa? Iklim investasi ke Indonesia jadi makin berat," ungkap Hasrun Jaya, Sekretaris GPEI Kaltim, saat ditemui pada  Rabu (09/04/2025).

Ia menjelaskan, sektor manufaktur menjadi salah satu industri yang paling rentan terhadap gejolak nilai tukar. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku membuat biaya produksi melonjak. Di sisi lain, lemahnya Rupiah membuat produk Indonesia kalah bersaing dari segi harga di pasar global.

“Kalau terus begini, kita bisa kehilangan sebagian besar pasar ekspor. Negara lain yang bisa menawarkan harga lebih murah, seperti Malaysia, akan dengan mudah mengambil alih,” lanjut Hasrun.

Tak hanya itu, Hasrun juga mengingatkan bahwa kebijakan proteksionis serupa bisa saja muncul dari negara lain. Jika tidak diantisipasi sejak dini, dampaknya bisa meluas ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Timur.

Karena itu, GPEI Kaltim mendorong pemerintah daerah untuk mulai melakukan transformasi ekonomi. Ia menekankan pentingnya pengembangan sektor-sektor potensial seperti pertanian, kehutanan, dan kelautan, yang selama ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Sudah saatnya kita mulai serius menggarap sektor di luar migas dan batu bara. Kedua sumber daya itu tidak akan bertahan selamanya. Kita punya lahan pertanian dan perkebunan yang luas, serta potensi kelautan yang menjanjikan—jangan sampai dirusak. Kalau ini diberdayakan, ekonomi Kaltim akan jauh lebih tangguh menghadapi gejolak global,” pungkasnya.