021-42900549

Jam Kerja: 9:00 AM – 4:00 PM

logo
sidebar
Transforming your ideas into digital reality

Sed ut perspiciatis unde omnis natus error voluptatem santium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque.

GPEI Minta Pemerintah Permudah Akses Permodalan Buat Jaga Surplus Dagang RI

Ketua Umum GPEI, Benny Soetrisno.

GPEI Minta Pemerintah Permudah Akses Permodalan Buat Jaga Surplus Dagang RI

dppgpei.com - Jumat, 3 Oktober 2025, Admin DPP GPEI

JAKARTA - Di tengah kabar gembira rekor surplus neraca perdagangan Indonesia, Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) menyuarakan kebutuhan mendesak para pengusaha. Mereka meminta pemerintah mempermudah akses pembiayaan modal untuk menjaga tren positif ini.

Ketua Umum GPEI, Benny Soetrisno, menyatakan bahwa para eksportir terus berupaya menjaga kinerja ekspor. Namun, dukungan kebijakan yang lebih kuat dari pemerintah masih sangat dibutuhkan, terutama soal permodalan.

“Kita membutuhkan dukungan pembiayaan modal untuk aktivitas ekspor, aksesnya lebih mudah dan biayanya kompetitif,” kata Benny, melansir Bisnis.com pada Jumar (3/10/2025).

Rekor Surplus 64 Bulan Beruntun

Permintaan ini muncul di saat Indonesia merayakan pencapaian ekonomi yang impresif. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2025 kembali surplus sebesar US$5,49 miliar.

Angka tersebut menandai surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Capaian ini didorong oleh nilai ekspor yang naik 5,78 persen secara tahunan, sementara nilai impor justru turun 6,56 persen.

Tantangan di Balik Tren Positif

Meskipun data menunjukkan tren positif, Benny menegaskan bahwa hambatan untuk meningkatkan ekspor akan selalu ada. Selain kemudahan modal, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan akses pasar melalui perjanjian dagang bilateral.

Menurutnya, berbagai tantangan dan hambatan internal harus terus diantisipasi bersama. Oleh karena itu, GPEI akan terus proaktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

“Kita terus melakukan advokasi dan mediasi ke stakeholder dari setiap jenis komoditi ekspor,” tutupnya.